AYOINDONESIACOM-- Surat An Nas yang terdiri dari ayat 1-6 merupakan surat ke-114 dan termasuk dalam kumpulan surat pendek Juz Amma atau Juz ke-30, sekaligus menjadi surat penutup di kitab suci Alquran.. Surat An Nas sendiri diturunkan dikota Mekah dan karena hal tersebut, maka Surat An Nas masuk dalam kelompok surat Makkiyah.. Mengutip buku Tafsir Al Mishbah jilid 15 karya Prof. Dr. M
Samaseperti pembahasan dalam surat sebelumnya, yaitu Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5, Tafsir Surah An Nas Ayat 1-6 juga berbicara tentang perintah untuk memohon perlindungan kepada Allah swt. Surah ini termasuk dalam kategori makiyah dan juga surah terakhir dalam susunan Muashaf Usmani. Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5
Hafalmudah surat An Nas untuk dewasa atau anak. Video ini dibuat menggunakan metode UMMI dimana dapat memudahkan semua kalangan untuk belajar dan menghafal
Halini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini: dari (golongan) jin dan manusia. (An-Nas: 6) merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Allah telah menurunkan ayat-ayat kepadaku yang tidak ada tandingannya, yaitu Surat An-Nas dan Surat Al-Falaq". Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih". Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim. Bunyi teks Surat An-Naas Ayat 1- 6. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ Arab-Latin Qul a'ụżu birabbin-nāsArtinya Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Al-Falaq 5 ✵ An-Nas 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Mengenai Surat An-Nas Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nas Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia beberapa penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap makna surat An-Nas ayat 1, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah wahai rasul, "aku berlindung dan bernaung kepada tuhannya manusia yang mahakuasa satu-satunya untuk menolak keburukan was-was."📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Katakanlah wahai Rasul, “Aku berpegang teguh pada Rabb manusia dan berlindung kepada-Nya."📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-3. Allah menyampaikan kepada Rasulullah dan umatnya untuk berlindung kepada-Nya dari keburukan yang dihembuskan setan ke dalam hati manusia, seihngga mereka dapat tersesat dan menyesatkan. Allah adalah Raja, Maha Kaya yang tidak membutuhkan makhluk, Yang berhak disembah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia Tuhan manusia yakni Dzat yang menciptakan mereka, mengatur urusan mereka, dan memperbaiki keadaan mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaSebagaimana yang diketahui bahwasanya Allah ta'ala Dialah tuhan seluruh alam, adapun maksud dari ayat ini yang mengatakan Dialah tuhan seluruh manusia padahal Dia tuhan seluruh alam; yaitu sebagai isyarat akan kemuliaan manusia diantara seluruh makhluk, dan peran isti'adzah yang menjadi pelindung ketika syaithon-syaithon membisikkan ke dalam dada manusia.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah1. Katakanlah wahai Nabi Aku berlindung dan meminta perlindungan kepada Allah yaitu Dzat yang Maha Menciptakan, membimbing dan mengurus urusan-urusan manusiaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Aku berlindung kepada Tuhan manusia📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-6. Surat ini mencakup perlindungan diri kepada Rabb manusia, Penguasa dan Sesembahan mereka, dari setan yang merupakan pangkal dan materi dasar segala kejahatan. Di antara fitnah dan kejahatannya adalah bisikan dalam dada manusia. Keburukan dibuat seolah-olah baik untuk mereka dan diperlihatkan dalam bentuk yang indah, menggerakan keinginan mereka agar melakukannya, menghalangi mereka dari kebaikan dan kebaikan di perlihatkan pada mereka dengan wujud lain. Setan selalu berada dalam kondisi seperti itu, membisiki kemudian menunda bisikan bila manusia mengingat Rabbnya dan meminta pertolongan kepadaNya untuk menangkal bisikan tersebut. Maka manusia selayaknya meminta pertolongan dan perlindungan serta berpegangan pada pemeliharaan Allah, karena semua makhluk berada di bawah uluhiyah dan kekuasaanNya, semua ubun-ubun makhluk yang melata berada dalam genggaman Allah, dan di bawah uluhiyahNya yang menjadi tujuan penciptaan makhluk. Karena itu, tidaklah tujuan itu sempurna untuk manusia tanpa menangkal kejahatan musuh mereka yang ingin memutuskan mereka dan menghalangi mereka darinya dan ingin menjadikan mereka sebagai golongannya, agar mereka menjadi penghuni Neraka Sa’ir. Bisikan, sebagaimana berasal dari setan juga bisa berasal dari manusia, karena itu Allah berfirman, “Dari jin dan manusia.” Segala puji bagi Allah semata, Rabb semesta alam, secara permulaan, penutup, lahir dan batin. Kita memohon semoga Allah menyempurnakan nikmatNya, memaafkan dosa-dosa kita yang menghalangi kita dari berbagai berkahNya, semoga Allah mengampuni kesalahan dan keinginan hawa nafsu kita yang melenyapkan renungan ayat-ayat Allah dari hati kita. Kita berharap kepadaNya semoga tidak menghalangi kita dari kebaikan yang ada di sisiNya karena keburukan yang ada pada diri kita, karena sesungguhnya hanya kaum kafir dan orang-orang yang sesatlah yang berputus asa dari rahmat Allah.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSA{ قُلْ } Katakanlah wahai Muhammad { أَعُوذُ } "aku berlindung dan memohon pertolongan" { بِرَبِّ النَّاسِ } kepada Tuhan manusia, yakni kepada pemilik penciptaan seluruh alam dan yang mengaturnya, kata Rabb berarti yang mengatur dan menentetukan keadaan dan nasib ciptaannyya, Dia ﷻ yang membimbing mereka dengan wahyu dan segala ilmu yang bermanfaat, "Rabb" adalah pemilik mereka, yang membina dengan kenikmatan-kenikmatannya zhahir maupun batin. { بِرَبِّ النَّاسِ } Tuhan seluruh manusia, anak-anak adam dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ “Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia.” Dialah Allah Azza Wa Jalla, Dialah Rab manusia dan yang lain, Tuhan manusia, Tuhan malaikat, Tuhan jin, Tuhan langit, bumi, matahari, bulan dan Tuhan segala sesuatu, dikhususkan manusia di sini, karena sesuai dengan suratnya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Nas ayat 1 Allah memerintahkan Nabi-Nya ﷺ agar berkata kepada manusia Aku berlindung kepada Allah dan berpegang teguh kepada Pencipta manusia dan yang membimbing mereka, karena Ia Maha Esa, Yang Maha Mampu membalas tipu daya orang-orang yang berbuat makar.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, yang mulia ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah Tuhan manusia, Penguasa mereka dan Sembahan mereka dari setan yang merupakan sumber keburukan, dimana di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nas Ayat 1Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, 'aku berlindung kepada tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengurus manusia. 2. Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan dia mahakaya sehingga tidak membutuhkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beragam penjabaran dari banyak mufassir mengenai makna dan arti surat An-Nas ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Banyak Dilihat Terdapat banyak topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Inna Lillahi, Al-Bayyinah, Al-Fil, At-Tin, Al-Ma’un, Al-Baqarah 183. Serta Al-Fath, Al-Insyirah, Alhamdulillah, Al-Alaq, Yusuf 4, Ali Imran 159. Inna LillahiAl-BayyinahAl-FilAt-TinAl-Ma’unAl-Baqarah 183Al-FathAl-InsyirahAlhamdulillahAl-AlaqYusuf 4Ali Imran 159 Pencarian 10 ayat al kahfi, bacaan ayat 15, al maidah 35, al maidah 6, surah al mulk dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Berlindung kepada Allah dari Godaan Setan Jin & Manusia. Tafsir Al-Quran Surat An-Nas Ayat 1-6 - Ibnu KatsirAN-NAS manusia adalah surat ke-114 atau surat terakhir dalam Mushaf Al-Quran. Dturunkan di Makkah Surat Makkiyah, surat ini terdiri dari 6 ini menegaskan tiga sifat AllahRububiyah Pemelihara,Ilahiyah Tuhan Yang Wajib Disembah, danMulkiyah Raja atau Penguasa Alam Semesta. Karenanya, mintalah perlindungan dari godaan dan kejahatan setan berbentuk jin dan manusia hanya kepada Allah Ibnu Katsir QS An-Nas1-6Berikut ini terjemahan lengkap Tafsir Ibnu Katsir QS An-Nas1-6Katakanlah “Aku berlindung kepada Rabb yang memelihara dan menguasai manusia. 1. Raja manusia 2. Tuhan manusia 3. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi 4. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia 5. Dari golongan jin dan manusia.” 6 INILAH tiga dari sifat-sifat Rabb Azza wa Jalla, yaitu Rububiyyah, Raja, dan Ilahiyyah. Di mana Dia adalah pemelihara segala sesuatu sekaligus sebagai Raja dan demikian, segala sesuatu yang ada ini adalah makhluk ciptaan-Nya, hamba sekaligus abdi-Nya. Oleh karena ini Dia memerintahkan kepada semua yang hendak memohon perlindungan agar berlindung kepada Dzat yang memiliki tiga sifat di atas, dari kejahatan syaitan khannas, yaitu syaitan yang ditugaskan untuk menggoda manusia, karena tidak ada seorang pun keturunan Adam melainkan dia memiliki satu teman yang akan senantiasa menjadikan segala perbuatan keji itu indah dipandang dan dia tidak akan mengenal kata lelah dalam menjalankannya. Dan orang yang terlindungi adalah orang yang mendapat perlindungan ditegaskan di dalam hadits shahih bahwasanya “Tidak seorang pun di antara kalian melainkan telah diutus kepadanya pendampingnya.” Para sahabat bertanya “Termasuk juga engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Ya, hanya saja Allah membantuku dalam menyikapinya sehingga ia masuk Islam, karenanya dia tidak menyuruhku kecuali hal yang baik-baik.” HR. Muslim, kitab Shifatul Qiyamah. Dan Imam Ahmad di dalam Musnadnya I/385.Dan ditegaskan pula dalam kitabash-shahihain, dari Anas tentang kisah kunjungan yang dilakukan oleh Shafiyyah kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yang ketika itu beliau tengah ber’itikaf. Juga kepergian beliau bersamanya pada malam hari untuk mengantarnya pulang. Kemudian beliau berpapasan dengan dua orang laki-laki dari kaum melihat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, keduanya mempercepat jalannya, maka Rasulullah bersabda “Berjalanlah seperti biasa, karena sesungguhya dia adalah Shafiyyah binti Huyay.” Kemudian keduanya berkata “Mahasuci Allah, wahai Rasulullah.” Beliau pun bersabda “Sesungguhnya syaitan itu mengalir dalam tubuh anak Adam seperti aliran darah. Dan sesungguhnya aku khawatir dia akan memasukkan sesuatu ke dalam hati kalian berdua atau beliau mengatakan “kejahatan.” Imam Ahmad meriwayatkan, Muhammad bin Ja’far memberitahu kami, dari orang yang pernah membonceng Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dia berkata “Keledai Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah terpeleset, lalu kukatakan “Celaka syaitan.” Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Janganlah engkau mengatakan “Celakalah syaitan”, karena sesungguhnya jika engkau mengatakannya, niscaya dia akan merasa bertambah besar dan mengatakan “Dengan kekuatanku aku menjatuhkannya.” Dan jika engkau mengucapkan “Bismillah Dengan menyebut Nama Allah”, niscaya dia akan bertambah kecil sehingga dia menjadi seperti lalat.” Diriwayatkan oleh Imam Ahmad seorang diri, dengan sanad yang jayyid dan kuat. Dan di dalamnya terkandung dalil yang menunjukkan bahwa hati jika berdzikir kepada Allah niscaya syaitan akan bertambah kecil dan kalah. Dan jika tidak berdzikir kepada Allah, niscaya syaitan akan merasa bertambah besar dan menang.Mengenai firman Allah Ta’ala “Syaitan yang biasa bersembunyi,” Sa’id bin Jubair mengatakan dari Ibnu Abbas “Yaitu syaitan yag selalu bercokol di dalam hati manusia, di mana jika manusia lengah dan lalai, maka dia akan memberikan bisikan, dan jika manusia berdzikir kepada Allah maka syaitan itu akan bersembunyi.”Firman Allah Ta’ala “Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.” Apakah yang demikian itu khusus pada anak Adam saja sebagaimana yang tampak pada lahiriahnya, ataukah mencakup anak Adam dan juga jin? Mengenai hal tersebut terdapat dua pendapat. Di mana mereka semua telah masuk ke dalam lafazh an-naas. Ibnu Jarir mengatakan “Dan tidak jarang jin laki-laki dipekerjakan oleh manusia. Oleh karena itu, bukan suatu hal yang aneh jika jin-jin itu disebut dengan sebutan an-naas manusia.”Firman Allah Ta’ala “Dari jin dan manusia.”.Apakah yang demikian itu sebagai penjelas bagi firman Allah Ta’ala “Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.” Kemudian Dia memperjelas mereka, di mana Dia berfirman “Dari jin dan manusia.” Yang demikian itu memperkuat pendapat juga yang berpendapat bahwa firman-Nya “Dari jin dan manusia.” Sebagai tafsiran bagi pihak yang selalu member bisikan ke dalam dada manusia yang terdiri dari syaitan, manusia, dan jin. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Ta’ala “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia.” QS. Al-An’aam 112.Imam Ahmad meriwayatkan, Waki’ memberitahu kami dari Ibnu Abbas, dia berkata “Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam seraya berkata “Wahai Rasulullah, sesungguhnya telah terbersit di dalam diriku sesuatu, di mana jatuh dari langit aku suka daripada harus membicarakannya.” Lebih lanjut, dia menceritakan “Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah yang telah mengembalikan tipu dayanya kepada godaan.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan An-Nasa’i.*Demikian Ibnu Katsir. Semoga dengan memahami Tafsir QS An-Nas ini, kita senantiasa hanya berlindung kepada Allah SWT, menyadari adanya godaan, bisikan, dan tipu-daya setan, serta menyadari bahwa setan pembisik kejahatan itu ada dua golongan dari kalangan jin dan kalangan manusia. Amin...!Sumber Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir Surat An-Nas Ayat 1. Foto Membaca Alquran ilustrasi JAKARTA - قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ Tafsir Ringkas KemenagWahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengurus manusia. Tafsir KemenagDalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk pula di dalamnya seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya. Sumber sumber Quran Kemenag /
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia Yang menciptakan dan Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka. [[114 ~ AN-NAS MANUSIA Pendahuluan Makkiyyah, 6 ayat ~ Dalam surat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk kembali dan berlindung kepada-Nya dalam mencegah kejahatan yang besar, yang tidak terlihat oleh kebanyakan manusia. Sebab, kejahatan tersebut datang kepada mereka dari hawa nafsunya sehingga mereka terjerumus dalam apa yang dilarang. Itulah kejahatan bisikan setan yang tersembunyi dari penglihatan mata, atau yang terlihat dan tersembunyi dalam tipu muslihat.]] Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia, dan pengatur segala urusannya. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021812 Link sumber Surah yang mulia ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah Tuhan manusia, Penguasa mereka dan Sembahan mereka dari setan yang merupakan sumber keburukan, dimana di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan kebaikan.
loading...Surat An-Nas ayat 1-6. Foto/Ilustrasi Ist Terkait isi al-Quran surah An-Nas ayat 5, muncul pertanyaan apakah makna ayat ini khusus menyangkut Bani Adam saja sebagaimana yang ditunjukkan oleh makna lahiriah ayat, ataukah lebih menyeluruh dari itu menyangkut Bani Adam dan jin ? Allah SWT berfirmanالَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِArtinya "Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia." QS An-Nas 5 Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ada pendapat mengenainya, yang berarti makhluk jin pun termasuk ke dalam pengertian lafaz an-Nas secara prioritas. Baca Juga Ibnu Jarir mengatakan bahwa adakalanya digunakan lafaz rijalun minal jin laki-laki dari kalangan jin ditujukan terhadap mereka, maka tidaklah heran bila mereka jin dikatakan dengan istilah Allah SWT berfirmanمِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِArtinya "dari golongan jin dan manusia". QS An-Nas 6Apakah ayat ini merupakan rincian dari firman-Nya yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Kemudian dijelaskan oleh firman berikutnya dari golongan jin dan manusia?Menurut Ibnu Katsir, hal ini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini dari golongan jin dan manusia An-Nas 6, merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Hal ini sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nyaوَكَذلِكَ جَعَلْنا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَياطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراًArtinya "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipumanusia." QS Al-An'am 112 Baca Juga mhy
tafsir surat an nas ayat 1 6