Whenthe servant says, `All praise is due to Allah, the Lord of existence,' Allah says, 'My servant has praised Me. Al-Fatihah was called the Salah, because reciting it is a condition for the correctness of Salah - the prayer. Al-Fatihah was also called Ash-Shifa' (the Cure). It is also called Ar-Ruqyah (remedy), since in the Sahih, there is
BacaTafsir Surat An-Nazi'at ayat 27. Cari apa pun di Al-Qur'an dan pahami kandungannya dengan teknologi pencarian AI dan sumber terpercaya di Learn Quran Tafsir. dari Al-Minhal ibnu Amr dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna dahhaha, bahwa makna yang dimaksud ialah mengeluarkan mata airnya dan tetumbuhannya serta
PenerbitMaktabah Adhwa' Al-Manar. Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim. Cetakan pertama, tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Tafsir As-Sa'di (Taisir Al-Karim Ar-Rahman). Cetakan kedua, tahun 1433 H. Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Cetakan pertama
KajianKitab Tafsir Ibnu Katsir (tafsir Surah Al- Insyiroh)👤 Bersama :Al Ustadz Abu Abdirrahman Abdullah Bin Amrin Al Barawy حفظه الله(Pembina Kajian Islam
KajianTafsir #TafsirAlQuran #TafsirSuratAl-Kahfi.Live Streaming on:Webs: http://bitly.com/sntvlive-fbYoutube: http://
Vay Tiền Nhanh Ggads. home tafsir ibnu katsir Tausyiah Sabtu, 10 Juni 2023 - 0731 WIB Makna al-falaq dalam Surat Al-Falaq ayat 1 ada yang menafsirkan bahwa al-Falaq adalah sebuah sumur di dalam neraka Jahanam yang mempunyai penutup. Tausyiah Kamis, 08 Juni 2023 - 1100 WIB Terkait isi al-Quran surah An-Nas ayat 5, muncul pertanyaan apakah makna ayat ini khusus menyangkut Bani Adam saja sebagaimana yang ditunjukkan oleh makna lahiriah ayat? Tausyiah Kamis, 08 Juni 2023 - 0959 WIB Said ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah SWT dalam al-Quran surah An-Nas ayat 4 tentang setan yang biasa bersembunyi. Hikmah Rabu, 07 Juni 2023 - 1316 WIB Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis yang berisi cara mengalahkan setan sesuai sunah Nabi Muhammad SAW. Janganlah engkau katakan, celakalah setan. Tips Rabu, 17 Mei 2023 - 1844 WIB Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya, menyimpulkan tentang kandungan dan isi dari beberapa surat ath-Thalaq atau dikenal sebagai ayat seribu dinar. Tausyiah Kamis, 13 April 2023 - 0640 WIB Kisah Bani Umayyah dalam tafsir Surat Al-Qadar didasarkan pada sebuah hadis. Disebutkan bahwa pemerintahan Bani Umayyah adalah seribu bulan, tidak lebih dan tidak kurang barang sehari pun. Benarkah begitu? Hikmah Kamis, 16 Februari 2023 - 1433 WIB Hadis yang membahas Isra Miraj disampaikan Ibnu Katsir saat menafsirkan Al-Quran surat al-Isra ayat 1. Hadis tersebut antara lain yang diriwayatkan Imam Ahmad dari dari Anas ibnu Malik. Tausyiah Selasa, 22 November 2022 - 0515 WIB Ghanim Al-Muftah tampil melantunkan ayat suci Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13 pada Pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Mengapa mesti ayat itu yang dibaca? Tausyiah Senin, 07 November 2022 - 1407 WIB Upaya kaum musyrik agar mendapat ampunan dari Allah SWT dilakukan saat mereka disiksa di neraka. Ibnu Katsir menggambarkan bagaimana sesama mereka berbantah-bantahan tatkala mereka berada di neraka. Tausyiah Jum'at, 04 November 2022 - 0936 WIB Kaum musyrik menuduh Nabi Muhammad menyampaikan dalil-dalil dalam Al-Quran kepada mereka, setelah beliau belajar dari orang menunjuk guru Nabi SAW itu adalah seorang lelaki Nasrani. Tausyiah Selasa, 25 Oktober 2022 - 1317 WIB Banyak hal yang mengerikan bakal terjadi saat hari kiamat nanti. Pada saat gelap gulita, orang-orang beriman mendapat cahaya dari Allah SWT, di sisi lain Allah menipu orang-orang munafik Hikmah Selasa, 25 Oktober 2022 - 0515 WIB Kumpulan makhluk mengerikan yang keluar ketika hari kiamat tiba antara lain adalah sejenis binatang melata. Binatang ini keluar dari bumi. Makhluk tersebut termasuk makhluk metafisik. Hikmah Senin, 24 Oktober 2022 - 0828 WIB Setelah mati tenggelam di laut bersama orang pasukannya, jasad Firaun terselamatkan, yakni terlempar ke darat. Hal ini menjadi bukti kepada Bani Israil bahwa Firaun benar-benar sudah mati. Hikmah Senin, 17 Oktober 2022 - 1949 WIB Perjalanan hidup Nabi Samuel menurut Islam bisa disimak dalam Tafsir Surat Al-Baqarah, ayat 246. Pendapat demikian disampaikan Mujahid dan Muhammad ibnu Ishaq. Berikut kisahnya. Hikmah Sabtu, 24 September 2022 - 1313 WIB Pada mulanya, hari beribadah dan hari raya umat Yahudi adalah hari Jumat. Mereka mengubahnya menjadi Sabtu. Pada hari itulah Allah menguji mereka. Hikmah Jum'at, 23 September 2022 - 1440 WIB Nasib Bani Israil yang dikutuk Allah SWT menjadi kera dan babi sungguh tragis. Mereka tidak doyan makan dan minum. Tiga hari kemudian mereka mati. Hikmah Minggu, 18 September 2022 - 0920 WIB Kisah lelaki pezina yang bertaubat dan diduga sebagai Nabi Zulkifli disampaikan Imam Ahmad dalam sebuah hadis dari Ibnu Umar. Hanya saja, Ibnu Katsir menduga itu orang yang berbeda. Hikmah Rabu, 31 Agustus 2022 - 1321 WIB Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan kisah penenggelaman si tajir yang sombong itu dalam beberapa versi. Salah satunya adalah hasil akhir dari adu doa dengan Nabi Musa as. Hikmah Selasa, 08 Maret 2022 - 1638 WIB Cobaan kebutaan yang menimpa Ibnu Katsir di akhir-akhir masa hidupnya, tidak menghalangi beliau untuk tetap berkarya dalam upaya menghidupkan Ilmu-Ilmu Al-Quran, khususnya Ilmu Tafsir. Dunia Islam Jum'at, 12 November 2021 - 1629 WIB Ibnu Katsir adalah sosok ulama yang menguasai beragam bidang keilmuan. Kepakarannya dibuktikan dengan karya-karya berkualitas tinggi, tidak lekang oleh sejarah, dan masih dapat dinikmati hingga kini.
Download Free PDFDownload Free PDFTafsir-ibnu-katsir-surat-al-mudatsirTafsir-ibnu-katsir-surat-al-mudatsirTafsir-ibnu-katsir-surat-al-mudatsirTafsir-ibnu-katsir-surat-al-mudatsirAswandi Bari
Asy-Syarh 1 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ الشرح ١ alamأَلَمْHave notapakah tidak/bukankahnashraḥنَشْرَحْWe expandedKami melapangkanlakaلَكَfor youbagimuṣadrakaصَدْرَكَyour breast?dadamu Transliterasi Latin A lam nasyraḥ laka ṣadrak QS. 941 Arti / Terjemahan Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, QS. Asy-Syarh ayat 1 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Wahai Nabi, bukankah Kami telah melapangkan dadamu? Kami telah menjadikanmu seorang nabi yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar dalam menghadapi kepahitan Lengkap KemenagKementrian Agama RI Dalam ayat ini dinyatakan bahwa Allah telah melapangkan dada Nabi Muhammad dan menyelamatkannya dari ketidaktahuan tentang syariat. Nabi juga dirisaukan akibat kebodohan dan keras kepala kaumnya. Mereka tidak mau mengikuti kebenaran, sedang Nabi saw selalu mencari jalan untuk melepaskan mereka dari lembah kebodohan, sehingga ia menemui jalan untuk itu dan menyelamatkan mereka dari kehancuran yang sedang mereka dari ayat ini adalah Allah telah membersihkan jiwa Nabi saw dari segala macam perasaan cemas, sehingga dia tidak gelisah, susah, dan gusar. Nabi juga dijadikan selalu tenang dan percaya akan pertolongan dan bantuan Allah kepadanya. Nabi juga yakin bahwa Dia yang menugasinya sebagai rasul, sekali-kali tidak akan membantu al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Bukankah Kami telah melapangkan Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan untukmu hai Muhammad dadamu? dengan kenabian dan lain-lainnya. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Firman Allah Swt{أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ}Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Alam Nasyrah 1Yakni Kami telah melapangkan dadamu. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa Kami telah menjadikannya bercahaya dan luas lagi lapang. Semakna dengan apa yang telah disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nyaفَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلامِBarang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam. Al-An'am 125Dan sebagaimana Allah telah melapangkan dada Rasulullah Saw., demikian pula Allah telah menjadikan syariatnya luas, lapang, toleran, lagi mudah, tiada kesulitan dan tiada beban serta tiada kesempitan pendapat lain, yang dimaksud dengan firman Allah Swt. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Alam Nasyrah1 Yakni Allah telah melapangkan dadanya di malam Isra, sebagaimana yang telah disebutkan dahulu melalui riwayat Malik ibnu Sa'sa'ah. Imam Turmuzi telah mengetengahkannya dalam tafsir ayat ini. Dan jika memang hal itu terjadi di malam Isra sebagaimana yang telah disebutkan di dalam riwayat Malik ibnu Sa'sa'ah, maka pada hakikatnya tidaklah bertentangan dengan pendapat di atas. Karena sesungguhnya akibat dari pengaruh yang dilakukan terhadap dada beliau di malam Isra, terjadi pula pengaruh yang sama setelah dilapangkan oleh Allah Swt. secara maknawi. Hanya Allah-lah Yang Maha ibnu Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abdur Rahim alias Abu Yahya Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Mu'az ibnu Muhammad ibnu Ubay ibnu Ka'b, telah menceritakan kepadaku Abu Muhammad ibnu Mu'az, dari Muhammad, dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling berani menanyakan kepada Rasulullah Saw. tentang berbagai masalah yang tidak ada seorang pun berani menanyakannya kepada beliau Saw. selain dia. Maka Abu Hurairah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang mula-mula engkau Iihat dari urusan kenabian ini?" Rasulullah Saw. Duduk tegak dan menjawab Sesungguhnya engkau telah menanyakan hal yang berbobot, hai Abu Hurairah! Sesungguhnya ketika usiaku menginjak sepuluh tahun lebih beberapa bulan, aku berada di padang Sahara. Tiba-tiba aku mendengar pembicaraan di atas kepalaku, dan ternyata ada seorang laki-laki yang berbicara kepada laki-laki lainnya, "Apakah orang ini adalah dia?” Maka keduanya datang menyambutku dengan penampilan wajah yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya, dan sama sekali belum pernah pula aku melihat arwah seperti itu sebelumnya, dan belum pernah pula aku melihat pakaian yang dikenakannya pernah dikenakan oleh seseorang. Keduanya datang kepadaku dengan jalan kaki, hingga masing-masing dari keduanya memegang kedua lenganku, tetapi anehnya aku tidak merasa sentuhan tangan keduanya. Salah seorang berkata kepada yang lainnya, 'Rebahkanlah dia.' Lalu keduanya merebahkan diriku tanpa paksa dan tanpa sulit. Kemudian salah seorangnya berkata kepada yang lainnya, "Belahlah dadanya, " maka salah seorangnya menurut penglihatanku membelah dadaku tanpa ada darah yang mengalir dan tanpa rasa sakit. Lalu berkata kepada yang membelahku, "Keluarkanlah iri hati dan dengki.” Lalu ia mengeluarkan sesuatu yang bentuknya seperti segumpal darah, kemudian ia membuangnya jauh-jauh. Dan berkata lagi ia kepada orang yang membelahku, "Masukkanlah lemah lembut dan kasih sayang.” Maka tiba-tiba kulihat sesuatu sebesar apa yang baru dikeluarkan, bentuknya mengilap seperti perak dimasukkan ke dalam dadaku, kemudian ia mengguncangkan jempol kakiku yang sebelah kanan, dan berkata, "Kembalikanlah ke semula dalam keadaan utuh.” Maka setelah itu aku pulang dengan berlari dan terasa dadaku dipenuhi oleh perasaan lembut terhadap anak kecil dan kasih sayang kepada orang Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab [[94 ~ ALAM-NASYRAH KELAPANGAN DADA Pendahuluan Makkiyyah, 8 ayat ~ Surat ini memaparkan bahwa Allah Swt. telah melapangkan dan menjadikan hati Nabi- Nya, Muhammad saw., sebagai tempat turunnya berbagai rahasia dan ilmu pengetahuan. Disebutkan pula bahwa Allah juga telah menghilangkan beban menyampaikan dakwah yang terasa berat dari punggungnya, dan bahwa Allah menggandeng nama Muhammad dengan nama-Nya dalam kalimat syahadat yang menjadi dasar akidah dan syiar-syiar agama. Ayat-ayat selanjutnya, dalam surat ini, mengemukakan salah satu sunnatullâh yaitu bahwa kemudahan akan selalu menyertai kesulitan. Kemudian mengajak Rasulullah untuk berusaha mengerjakan kebaikan lain setiap kali selesai mengerjakan suatu kebaikan, juga untuk menjadikan Tuhan sebagai tujuannya. Karena memang Dialah Tuhan Yang Mahakuasa untuk menolongnya.]] Kami telah melapangkan dadamu dengan petunjuk dan keimanan yang ada di dalamnya.
Surat Al Insyirah merupakan surat ke-94 dalam Al Quran yang terdiri dari 8 ayat. Surat ini diturunkan di Mekah pada masa awal-awal kenabian Rasulullah SAW. Dalam surat ini, Allah SWT memberikan kebahagiaan dan kelegaan kepada Nabi Muhammad SAW yang merasa sedih dan gelisah karena tanggung jawab kenabian yang begitu besar. Makna Surat Al Insyirah Secara etimologi, kata insyirah berasal dari kata syaraha yang berarti membuka atau mengembangkan. Oleh karena itu, Surat Al Insyirah membawa makna membuka hati dan jiwa Nabi Muhammad SAW dari kesedihan dan kegelisahan yang dirasakannya. Selain itu, surat ini juga mengandung makna kelegaan, harapan, dan penghiburan bagi umat Islam. Isi Surat Al Insyirah Surat Al Insyirah terdiri dari 8 ayat yang keseluruhannya berisi tentang kebahagiaan, kelegaan, dan penghiburan. Ayat pertama dan kedua menceritakan tentang Allah SWT yang telah membuka hati dan jiwa Nabi Muhammad SAW dari kesedihan dan kegelisahan. Ayat ketiga dan keempat mengajarkan tentang pentingnya bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan-Nya. Ayat kelima dan keenam mengandung pesan tentang pentingnya berdoa dan memohon kepada Allah SWT ketika mengalami kesulitan dan kesedihan. Ayat ketujuh dan kedelapan mengajarkan tentang pentingnya berusaha dan tidak putus asa dalam menghadapi tantangan hidup. Berdasarkan isi surat ini, dapat disimpulkan bahwa Surat Al Insyirah mengajarkan umat Islam untuk selalu bersyukur, berdoa, dan berusaha dalam menghadapi tantangan hidup. Pelajaran dari Surat Al Insyirah Surat Al Insyirah mengandung banyak pelajaran bagi umat Islam. Pertama, surat ini mengajarkan tentang pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah SWT. Kedua, surat ini mengajarkan tentang pentingnya berdoa dan memohon kepada Allah SWT ketika mengalami kesulitan dan kesedihan. Ketiga, surat ini mengajarkan tentang pentingnya berusaha dan tidak putus asa dalam menghadapi tantangan hidup. Keempat, Surat Al Insyirah mengajarkan tentang pentingnya melihat sisi positif dalam setiap keadaan. Allah SWT memberikan ujian dan cobaan kepada hamba-Nya bukan untuk merugikan, melainkan untuk menguji keteguhan iman dan keimanan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu bersikap positif dan mengambil pelajaran dari setiap ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT. Tafsir Surat Al Insyirah Ibnu Katsir Ibnu Katsir merupakan seorang ulama besar dalam bidang tafsir Al Quran. Dalam tafsirnya tentang Surat Al Insyirah, Ibnu Katsir menyampaikan bahwa surat ini merupakan bentuk penghiburan dan kelegaan bagi Nabi Muhammad SAW yang merasa gelisah dan sedih karena tugas kenabian yang begitu besar. Selain itu, surat ini juga mengajarkan tentang pentingnya bersyukur, berdoa, dan berusaha dalam menghadapi tantangan hidup. Menurut Ibnu Katsir, ayat pertama dan kedua dalam Surat Al Insyirah mengandung makna bahwa Allah SWT telah membuka hati dan jiwa Nabi Muhammad SAW dari kesedihan dan kegelisahan. Ayat ketiga dan keempat mengajarkan tentang pentingnya bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diberikan-Nya, sedangkan ayat kelima dan keenam mengajarkan tentang pentingnya berdoa dan memohon kepada Allah SWT ketika mengalami kesulitan dan kesedihan. Selanjutnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ketujuh dan kedelapan dalam Surat Al Insyirah mengajarkan tentang pentingnya berusaha dan tidak putus asa dalam menghadapi tantangan hidup. Allah SWT tidak memberikan ujian dan cobaan kepada hamba-Nya yang tidak mampu ditanggungnya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu bersikap positif dan mengambil pelajaran dari setiap ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT. Kesimpulan Surat Al Insyirah merupakan surat yang mengandung makna kebahagiaan, kelegaan, dan penghiburan bagi umat Islam. Surat ini mengajarkan tentang pentingnya bersyukur, berdoa, dan berusaha dalam menghadapi tantangan hidup. Tafsir Surat Al Insyirah Ibnu Katsir memberikan penjelasan yang lebih detail tentang makna dan pelajaran dari surat ini. Sebagai umat Islam, kita harus selalu mengambil pelajaran dari setiap ayat dalam Al Quran, termasuk Surat Al Insyirah, untuk menuntun kita dalam menjalani hidup yang lebih baik.
Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insyirah Kelapangan Surah Makkiyyah; Surah ke 94 8 ayat “1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan punggungmu? 4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu, 5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” al-Insyirah 1-8 Firman Allah a lam nasyrah laka shadraka “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” maksudnya, Kami telah menerangi dadamu, yaitu dengan cahaya Kami. Dan Kami jadikan dadamu lapang, lebar, dan luas. Yang demikian itu seperti firman-Nya famay yuridillaaHu ay yaHdiyaHu yasyrah shadraHuu lil islaami “Barangsiapa yang Allah berkehendak untuk memberi petunjuk kepadanya, maka Dia akan melapangkan dadanya untuk Islam.” al-An’am 125 dan sebagaimana Allah telah melapangkan dada beliau, maka Diapun menjadikan syariat-Nya demikian lapang dan luas, penuh toleransi dan kemudahan, tidak mengandung kesulitan, benban dan kesempitan. Firman Allah wawadla’naa angka wizraka “Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu.” Mempunyai pengertian liyaghfiralakallaaHu maa taqaddama min dzambika wamaa ta-akhkhara “Supaya Allah member ampunan kepadamu akan dosa yang telah engkau perbuat dulu dan yang akan dating.”al-Fath 2 Alladzii angqadla dzaHraka “yang memberatkan punggungmu.” kala “al-inqaadu” disini berarti suara. Dan lebih dari satu ulama salaf yang mengenai firman-Nya, Alladzii angqadla dzaHraka “yang memberatkan punggungmu.” mengatakan “Yakni bebannya telah memberatkanmu.” Firman Allah wa rafa’naa laka dzikraka “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan [nama]mu.” Mujahid mengatakan, “Aku tidak disebut melainkan disebutkan bersamaku kesaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah.” Qatadah mengatakan “Allah meninggikan sebutan beliau di dunia dan di akhirat. Tidak ada seorang khatib, orang yang mengucapkan syahadat, dan juga orang yang mengerjakan shalat, melainkan menyebutkan kesaksian asyHadu allaa ilaaHa illaallaaHu wa asyHadu anna muhammadar rasuulullaH Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” Ibnu Katsir menyebutkan sejumlah baik syair Hasan bin Tsabit “Dipancarkan pada penutup kenabian, dari Allah berupa cahaya yang kemilau lagi disaksikan Ilah telah menggabungkan nama Nabi pada Nama-Nya, Dimana pada kumandang kelima mu-adzin menyebutkan syaHadat. Dan diambil nama dari Nama-Nya untuk mengagungkannya. Demikian Pemilik Arsy sangat terpuji, dan inilah Muhammad. Firman Allah Ta’ala fa inna ma’al usri yusran, inna ma’al usri yusran “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” Allah memberitahukan bahwa bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. Kemudian Dia mempertegas berita tersebut. Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasaan, dia berkata “Nabi saw. Pernah keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, dan beliau juga dalam keadaan tertawa seraya bersabda “Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.” Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesulitan itu dapat diketahui pada dua keadaan, dimana kalimatnya dalam bentuk mufrad tunggal. Sedangkan kemudahan al-yusr dalam bentuk nakirah tidak ada ketentuannya sehingga bilangannya bertambah banyak. Oleh karena itu beliau bersabda “Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan.” Ibnu Duraid berkata “Abu Hatim as-Sijistani mengumandangkan syair untukku “Jika hati telah menguasai keputusasaan. Dan sudah menjadi sempit oleh dada yang lapang. Ia menginjak semua yang tidak disukai dan menjadi tenang,. Dan menancapkan kesulitan di beberapa tempat. Dan untuk menyingkap mudharat, ia tidak melihat jalan. Dia mendatangimu dalam keadaan putus asa dari meminta bantuan. Yang diberikan oleh Yang Mahalembut lagi Mahamengabulkan. Dan setiap kejadian itu jika berakhir, maka akan membawa kepada kebahagiaan yang dekat.” Penyair lain mengungkapkan “Tidak jarang musibah itu membuat sempit gerak pemuda, dan pada sisi Allah jalan keluar diperoleh. Lengkap sudah penderitaan. Dan ketika kepungannya mendominasi, maka terbukalah jalan, yang sebelumnya dia menduga musibah itu tiada akhir.” Firman Allah fa idzaa faraghta fangshab. Wa ilaa rabbika farghab “Maka apabila kamu telah selesai [dari suatu urusan], kerjakanlah dengan sungguh-sungguh [urusan] yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.” maksudnya, jika engkau telah selesai mengurus berbagai kepentingan dunia dan semua kesibukannya serta telah memutus semua jarigannya, maka bersungguh-sungguhlah untuk menjalankan ibadah serta melangkahlah kepadanya dengan penuh semangat, dengan hati yang kosong lagi tulus, serta niat karena Allah. Dari pengertian ini terdapat sabda Rasulullah saw. Di dalam hadits yang diserpakati keshahihannya “Tidak sempurna shalat seseorang ketika makanan telah dihidangkan dan tidak sempurna pula shalat dalam keadaan menahan buang air kecil dan besar.” Dan dari Ibnu Mas’ud “Jika engkau telah selesai menunaikan berbagai kewajiban, maka bersungguh-sungguhlah untuk melakukan Qiyamul lain. Dan dalam sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud fangshab. Wa ilaa rabbika farghab “dan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.” setelah selesai dari shalat yang engkau kerjakan sedang engkau masih dalam keadaan duduk. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata “Jika engkau telah selesai, maka bersungguh-sunguhlah, yakni berdoa. wallaaHu a’lam. Tagal-insyirah, alam nasyrah, surah al insyirah, surat al insyirah, tafsir, tafsir al-Qur'an, Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Insyirah, Tafsir Al-Qur’an Surah Alam Nasyrah, tafsir alquran, tafsir ibnu katsir, Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insyirah
tafsir surat al insyirah ibnu katsir