QomTv 56 بازدید 1 سال پیش. 41:19. تفسیرسورہ فجر 8-Tafsir e Surah Fajr استاد کاشفی. سفیر حسین. 284 بازدید 6 سال پیش. 29:35. تفسیرسورہ فجر-1-Tafsir e Surah Fajrمولاناشاہد رضا کاشفی. سفیر حسین. SuratAl-Insan Ayat 2. Tafsir Quraish Shihab Diskusi (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) artinya, jenis manusia (dari setetes mani yang bercampur) yang bercampur dengan indung telur, yaitu air mani laki-laki bercampur menjadi satu dengan air mani perempuan (yang Kami hendak mengujinya) dengan membebankan kewajiban-kewajiban TafsirQurtubi al quran online bahasa indonesia tafsirq com, terjemahan lengkap kitab tafsir al qurthubi bahasaimam al qurtubi tafsir, accessibleplaces maharashtra gov in, tafseer e qurtubi urdu pdf full volume free download, quran collection tafseer al qurtubi arabic, tafsir al qurtubi darussalam com, mengenal tafsir al qurtubi pustaka pribadi, gudang kita tafsir al qurtubi al jami SuratAl-Insan adalah surat ke-76 di dalam Al Qur'an yang memiliki ayat sebanyak 31 ayat. Surat Al-Insan termasuk ke dalam surat Madaniyyah. Pada kandungan isi surah Al-Insan terdapat beberapa perintah dan juga peringatan dari Allah S.W.T terhadap umatnya. Salah satu di antaranya adalah bagaimana proses terciptanya seorang manusia. SurahAl-Insan memiliki enam nama. Yang pertama, surah ini disebut sebagai " Hal Ataa 'Alal Insan ", dan nama inilah yang dikenal oleh para sahabat sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu sebelumnya. Yang kedua, surah ini juga disebut dengan surah "Hal Ataa". Yang ketiga, surah ini juga disebut dengan surah Ad-Dahr. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Which was revealed in MakkahThe Recitation of Surat As-Sajdah and Al-Insan in the Morning Prayer on FridayIt has been mentioned previously that it is recorded in Sahih Muslim from Ibn `Abbas that the Messenger of Allah used to recite in the Morning prayer on Fridayالم تَنزِيلَAlif Lam Mim. The revelation...32 and;هَلْ أَتَى عَلَى الإِنسَـنِHas there not been over man... 76بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِIn the Name of Allah, the Most Gracious, the Most created Man after He did not existAllah informs that He brought man into existence after he was not even a thing worth mentioning, due to his lowliness and weakness. Allah says,هَلْ أَتَى عَلَى الإِنسَـنِ حِينٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئاً مَّذْكُوراً Has there not been over man a period of time, when he was not a thing worth mentioning Then Allah explains this by saying,إِنَّا خَلَقْنَا الإِنسَـنَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍVerily, We have created man from Nutfah Amshaj, meaning, mixed. The words Mashaj and Mashij mean something that is mixed together. Ibn `Abbas said concerning Allah's statement,مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍfrom Nutfah Amshaj, "This means the fluid of the man and the fluid of the woman when they meet and mix." Then man changes after this from stage to stage, condition to condition and color to color. `Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan and Ar-Rabi` bin Anas all made statements similar to this. They said, "Amshaj is the mixing of the man's fluid with the woman's fluid." Concerning Allah's statement,نَّبْتَلِيهِin order to try him, means, `We test him.' It is similar to Allah's statement,لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاًThat He may test you which of you is best in deed. 672 Then Allah says,فَجَعَلْنَـهُ سَمِيعاً بَصِيراًso, We made him hearer and seer. meaning, `We gave him the faculties of hearing and sight so that he would be able to use them for obedience and disobedience.'Allah guided Him to the Path, so Man is either Grateful or UngratefulAllah says,إِنَّا هَدَيْنَـهُ السَّبِيلَVerily, We guided to him the way, meaning, `We explained it to him, made it clear to him and showed it to him.' This is as Allah says,وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَـهُمْ فَاسْتَحَبُّواْ الْعَمَى عَلَى الْهُدَىAnd as for Thamud, We guided them but they preferred blindness to guidance. 4117 Allah also said,وَهَدَيْنَـهُ النَّجْدَينِ And We guided him to the two ways. 9010 meaning, `We explained to him the path of good and the path of evil.' This is the statement of `Ikrimah, `Atiyah, Ibn Zayd and Mujahid from what is well-known from him and the majority. Allah then says,إِمَّا شَاكِراً وَإِمَّا كَفُوراًWhether he be grateful or ungrateful. This is his decree. Thus, with this he is either wretched or happy. This is like what has been recorded by Muslim in a Hadith from Abu Malik Al-Ash`ari. He said that the Messenger of Allah said,كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائِعٌ نَفْسَهُ، فَمُوبِقُهَا أَوْ مُعْتِقُهَا»All of mankind wakes up in the morning the merchant of his own soul. So he either imprisons it or sets it free. Al-Insan 1 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا الانسان ١ halهَلْHasapakah/bukankahatāأَتَىٰthere cometelah datangʿalāعَلَىuponatasl-insāniٱلْإِنسَٰنِmanmanusiaḥīnunحِينٌa periodwaktuminaمِّنَofdaril-dahriٱلدَّهْرِtimemasalamلَمْnottidaklahyakunيَكُنhe wasdiashayanشَيْـًٔاa thingsesuatumadhkūranمَّذْكُورًاmentioned?yang disebut Transliterasi Latin Hal atā 'alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrā QS. 761 Arti / Terjemahan Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? QS. Al-Insan ayat 1 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Surah ini diawali dengan peringatan kepada manusia tentang kehadirannya di pentas bumi sekaligus menjelaskan tentang tujuan penciptaannya. Bukankah, yaitu sungguh, pernah datang kepada manusia waktu dari masa yaitu sebelum ia diciptakan, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Ketika itu manusia dalam ketiadaan, jangankan wujudnya, namanya pun belum Proses awal penciptaan manusia ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yaitu dari sperma laki-laki dan indung telur perempuan yang tujuan utamanya Kami hendak mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dengan telinganya dan melihat dengan Lengkap KemenagKementrian Agama RI Ayat pertama ini menegaskan tentang proses kejadian manusia dari tidak ada menjadi ada, pada saat manusia belum berwujud sama sekali. Disebutkan bahwa manusia berasal dari tanah yang tidak dikenal dan tidak disebut-sebut sebelumnya. Apa dan bagaimana jenis tanah itu tidak dikenal sama sekali. Kemudian Allah meniupkan roh kepadanya, sehingga jadilah dia makhluk yang di atas dapat diinterpretasikan sebagai salah satu bagian yang menceritakan evolusi manusia. Uraian sepenuhnya mengenai hal ini dapat dilihat di bawah ini. Pada abad-19, Charles Darwin mengemukakan teori bahwa jenis manusia ada di muka bumi melalui suatu proses panjang evolusi. Mereka tidak langsung ada sebagaimana dinyatakan pada banyak kitab suci. Dia menyatakan bahwa waktu yang diperlukan untuk proses evolusi, yang berujung pada terbentuknya manusia, kemungkinan besar memerlukan waktu jutaan tahun. Hal kedua yang dikemukakan oleh teori Darwin adalah bahwa manusia berkembang dari binatang. Pada permulaan adanya kehidupan, demikian dinyatakan oleh teori ini, bentuk kehidupan yang ada adalah binatang-binatang tingkat rendah. Dengan berjalannya waktu, muncul binatang-binatang tingkat tinggi dan berukuran lebih besar. Dengan tidak sengaja, dari salah satu binatang berkembang menjadi manusia. Hal demikian ini dibuktikannya dengan adanya sederet bukti dari tengkorak hewan yang secara runut mengarah ke tengkorak manusia saat ini. Bukti lain juga dikemukakan dari perkembangan bentuk embrio. Dalam perkembangannya, embrio manusia berubah-ubah bentuk. Dimulai dari mirip bentuk embrio ikan, kelinci, dan jenis binatang lainnya, dan berakhir berbentuk manusia. Dari temuan terakhir ini, kemudian disimpulkan bahwa evolusi panjang manusia berasal dari bintang tingkat kedua dari teori Darwin adalah bahwa manusia dan kera datang dari satu moyang yang sudah punah saat ini. Moyang yang punah ini disebutnya sebagai "missing link", rantai yang hilang. Haekel, seorang peneliti setelah masa Darwin, berpendapat bahwa binatang yang menjadi "missing link" adalah yang disebut Lypotilu. Apabila binatang ini atau sisa-sisa dari binatang ini dapat ditemukan, maka teka-teki mengenai evolusi manusia dapat dijelaskan dengan lebih baik. Para pemikir yang mempercayai teori ini menganggap bahwa gorila dan simpanse ada pada jalur evolusi manusia. Peneliti lain yang bernama Huxley mempunyai pemikiran yang sedikit berbeda. Ia menyimpulkan bahwa garis manusia dapat saja terjadi jauh sebelum munculnya jenis-jenis kera. Jadi, manusia dan kera tidak pernah yang lebih kemudian yang dilakukan oleh Prof. Jones dan Prof. Osborne, cenderung untuk menyimpulkan bahwa walaupun manusia ada melalui proses evolusi, namun prosesnya sudah terpisah dari binatang lainnya di masa yang lebih jauh. Dan dari saat itu, manusia berevolusi pada garisnya sendiri, tanpa bercampur dengan evolusi binatang lainnya. Dengan kata lain, manusia bukanlah cabang dari binatang lain, katakanlah kera, sebagaimana dipercaya oleh ahli arkeologi dan antropologi menemukan bahwa peradaban manusia terjadi melalui jalur yang terbagi secara jelas. Pada zaman batu, manusia pertama kali melangkah masuk ke daerah budaya dan kemasyarakatan. Sejak masa itu, manusia melakukan evolusi dalam mempertahankan hidup sebagai "binatang yang lemah". Karena tidak memiliki kekuatan, cakar, dan taring yang kuat sebagaimana binatang lain, manusia menggunakan batu sebagai alat mempertahankan diri dan kegunaan lainnya. Kemudian datang zaman perunggu, dimana manusia mulai menggunakan bahan metal untuk membuat peralatan. Zaman ini diikuti oleh zaman besi. Dari berbagai situs yang ditemukan para arkeologi disimpulkan bahwa berbagai zaman dari kehidupan manusia dilakukan dengan perubahan budaya dari satu masa ke masa dalam Al-Qur'an, ada satu ayat yang berkaitan erat dengan penciptaan manusia yang bertahap, yaituMengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh berangsur-angsur, kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya tanah dan mengeluarkan kamu pada hari Kiamat dengan pasti. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas. Nuh/71 13-20Ayat di atas mencela manusia yang masih meragukan bahwa penciptaan tidak dilakukan berdasarkan perencanaan yang baik. Diperlihatkan bagaimana semuanya dilakukan melalui fase-fase atau masa-masa, yang teratur dan didasarkan pada perencanaan yang bijak. Penciptaan dilakukan bukan tanpa tujuan, dan mengarah pada hukum evolusi yang dikembangkan para peneliti di Eropa telah dijelaskan secara sangat rinci oleh Al-Qur'an pada 1400 tahun sebelumnya. Dijelaskan oleh Al-Qur'an bahwa manusia tidak diciptakan secara mendadak dan dalam bentuk dan rupa sebagaimana kita saat ini. Allah tidak membuat model dari tanah liat dan "meniupkan" kehidupan ke dalamnya untuk menjadi manusia pertama di muka bumi. Manusia mencapai tahap seperti saat ini setelah melalui proses beberapa masa kedua yang diungkapkan Al-Qur'an dalam kaitan penciptaan manusia adalah dari kondisi ketiadaan. Suatu subjek yang bertolak belakang dengan penjelasan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, padahal sebelumnya dia belum berwujud sama sekali? Maryam/19 67Ayat di atas menunjuk pada ciptaan pertama dari jenis manusia. Sangat berbeda dengan apa yang terjadi sekarang. Reproduksi manusia pada saat ini terjadi dengan bibit yang diproduksi dari organ laki-laki dan perempuan. Harus diperhatikan secara cermat bahwa dalam ayat tersebut, ada pernyataan bahwa sesuatu ada dari bukan sesuatu. Ayat tersebut menyatakan bahwa sebelum tahapan dimana material dan benda lain menjadi benda hidup, ada satu tahapan lain dimana tidak ada eksistensi apa pun. Kita dapat menyatakan bahwa kursi dibuat dari kayu; atau rantai dibuat dari besi. Di sini kita memiliki material yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat barang tertentu. Mereka yang tidak mempercayai agama seringkali menyatakan ayat di atas sebagai dongeng saja. Akan tetapi, ayat di atas tidak menyatakan hal yang demikian. Arti ayat di atas jelas memberitahukan bahwa sebelum adanya penciptaan, tidak ada apa-apa di alam semesta. Setelah ada penciptaan alam semesta, menyusul kemudian penciptaan-penciptaan lainnya, termasuk penciptaan kedua perkembangan manusia tampaknya terjadi pada saat manusia ada secara fisik, namun otak belum berkembang baik. Dengan demikian, posisinya masih sama atau lebih rendah dari binatang. Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang ia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut al-Insan/76 1.Tahap ketiga evolusi manusia dicapai saat reproduksi antara manusia laki-laki dan perempuan mulai terjadi. Di dalam Al-Qur'an, Dinyatakan suatu masa dari evolusi manusia. Ketika itu manusia mempunyai karakter binatang tingkat tinggi. Karakter ini adalah adanya perbedaan didasarkan pada seks, terbagi menjadi jantan dan betina. Pada masa ini, perkembangbiakan sudah melalui sperma yang dihasilkan manusia laki-laki. Keadaan demikian ini menjadikan manusia sudah memiliki ciri yang sama dengan binatang tingkat tinggi. Dua penggalan ayat di bawah ini menunjukkan hal tersebutDialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu Adam dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan beberapa waktu. Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya suami istri bermohon kepada Allah, Tuhan mereka seraya berkata, "Jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur." al-A'raf/7 189Dan firman AllahWahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari diri-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak¦. an-Nisa'/4 1Lebih lanjut Al-Qur'an memperlihatkan perkembangan manusia ke tingkat yang lebih lanjut, yaitu menggunakan nalarnya, demikianSungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. al-Insan/76 2Mulai dari masa ini, karena peran pentingnya di alam semesta, manusia mulai mempelajari alam. Untuk dapat mengelola dengan baik, manusia memerlukan penguasaan pengetahuan secara luas. Tahap keempat ini dicapai saat otak manusia telah mencapai kesempurnaannya. Diciri dari perkembangan kecerdasan dan kepedulian terhadap lingkungan yang sangat cepat. Dengan kemampuannya dalam mendengarkan dan melihat, sebagaimana juga dapat dilakukan oleh binatang, manusia kemudian mulai melatih kecerdasannya sampai pada tingkat dapat melakukan penemuan-penemuan yang berguna untuk kehidupannya. Di sini manusia telah menempatkan dirinya jauh di atas binatang. Ia menjadi jenis binatang yang dapat bertahan hidup melalui kemampuan berpikir dan evolusi manusia ini tidak dengan eksplisit disampaikan dalam Al-Qur'an . Mengapa? Karena kitab ini tidak dimaksudkan sebagai buku ilmiah. Al-Qur'an diciptakan untuk mengungkapkan kebenaran, dan meninggalkan beberapa gap atau rumpang yang akan diisi oleh kemajuan pengetahuan al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Bukankah artinya, sesungguhnya telah datang atas manusia Nabi Adam satu waktu dari masa empat puluh tahun sedangkan dia belum merupakan ketika itu sesuatu yang dapat disebut maksudnya, Nabi Adam selama empat puluh tahun masih tetap berbentuk tanah dan bukan berarti apa-apa. Atau bila yang dimaksud dengan manusia adalah jenis manusia selain dia, maka yang dimaksud dengan lafal Al-Hiin atau masa ialah masa mengandung, jadi bukan empat puluh tahun. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Allah Swt. menceritakan keadaan manusia, bahwa Dia telah menciptakannya dan mengadakannya ke alam Wujud ini, padahal sebelumnya dia bukanlah merupakan sesuatu yang disebut-sebut karena terlalu hina dan sangat iemah. Untuk itu Allah Swt. berfirmanBukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Al-Insan 1Kemudian dijelaskan oleh firman selanjutnyaSesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Al-Insan 2Yakni yang bercampur baur. Al-masyju dan al-masyij artinya sesuatu yang sebagian darinya bercampur baur dengan sebagian yang lain. Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya dari setetes mani yang bercampur. Al-Insan 2 Yaitu air mani laki-laki dan air mani perempuan apabila bertemu dan bercampur, kemudian tahap demi tahap berubah dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain dan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan, dan Ar-Rabi' ibnu Anas, bahwa al-amsyaj artinya bercampurnya air mani laki-laki dan air mani perempuan. Firman Allah Swtyang Kami hendak mengujinya. Al-Insan 2Maksudnya, Kami hendak mencobanya. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nyasupaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Al-Mulk 2Adapun firman Allah Swt.karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Al-Insan 2Yakni Kami menjadikan untuknya pendengaran dan penglihatan sebagai sarana baginya untuk melakukan ketaatan atau Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab [[76 ~ AL-INSAN MANUSIA Pendahuluan Madaniyyah, 31 ayat ~ Dalam surat ini dibicarakan perihal penciptaan dan cobaan kepada umat manusia yang berpotensi untuk bersyukur kepada Allah atau mengingkari-Nya. Balasan yang akan diberikan kepada orang-orang kafir, dalam surat ini, dibicarakan secara global. Sementara mengenai kenikmatan-kenikmatan yang Allah karuniakan kepada orang-orang Mukmin dipaparkan secara lebih rinci. Surat ini kemudian mengkhususkan pembicaraan kepada Rasulullah saw. yang dikaruniai al-Qur'ân. Rasul diperintahkan agar bersabar dan selalu melakukan ketaatan. Surat ini juga memuat peringatan bagi mereka yang mencintai kehidupan dunia dengan tidak mempedulikan akhirat. Dibicarakan pula mengenai ayat-ayat yang dapat dijadikan sebagai nasihat dan peringatan dengan kehendak Allah. Sesungguhnya rahmat dan azab Allah akan diberikan sesuai dengan kehendak dan kemahakuasaan-Nya.]] Sungguh, manusia telah melewati suatu masa sebelum ditiupkan ruh ke dalam dirinya. Ketika itu, manusia adalah sesuatu yang tak bernama dan belum diketahui akan diperlakukan apa. هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ حِينٌ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًاArab-Latin hal atā alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrāArtinya 1. Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?إِنَّا خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَٰهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًاinnā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja’alnāhu samī’an baṣīrā2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan هَدَيْنَٰهُ ٱلسَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًاinnā hadaināhus-sabīla immā syākiraw wa immā kafụrā3. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang أَعْتَدْنَا لِلْكَٰفِرِينَ سَلَٰسِلَا۟ وَأَغْلَٰلًا وَسَعِيرًاinnā a’tadnā lil-kāfirīna salāsila wa aglālaw wa sa’īrā4. Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang ٱلْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِن كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًاinnal-abrāra yasyrabụna ming ka`sing kāna mizājuhā kāfụrā5. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur,عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًاainay yasyrabu bihā ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrā6. yaitu mata air dalam surga yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan بِٱلنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُۥ مُسْتَطِيرًاyụfụna bin-nażri wa yakhāfụna yaumang kāna syarruhụ mustaṭīrā7. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًاwa yuṭ’imụnaṭ-ṭa’āma alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrā8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًاinnamā nuṭ’imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrā9. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًاinnā nakhāfu mir rabbinā yauman abụsang qamṭarīrā10. Sesungguhnya kami takut akan azab Tuhan kami pada suatu hari yang di hari itu orang-orang bermuka masam penuh ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمِ وَلَقَّىٰهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًاArab-Latin fa waqāhumullāhu syarra żālikal-yaumi wa laqqāhum naḍrataw wa surụrāArtinya 11. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan wajah dan kegembiraan بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةً وَحَرِيرًاwa jazāhum bimā ṣabarụ jannataw wa ḥarīrā12. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutera,مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۖ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًاmuttaki`īna fīhā alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrā13. di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya teriknya matahari dan tidak pula dingin yang عَلَيْهِمْ ظِلَٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًاwa dāniyatan alaihim ẓilāluhā wa żullilat quṭụfuhā tażlīlā14. Dan naungan pohon-pohon surga itu dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya عَلَيْهِم بِـَٔانِيَةٍ مِّن فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا۠wa yuṭāfu alaihim bi`āniyatim min fiḍḍatiw wa akwābing kānat qawārīrā15. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca,قَوَارِيرَا۟ مِن فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًاqawārīra min fiḍḍating qaddarụhā taqdīrā16. yaitu kaca-kaca yang terbuat dari perak yang telah diukur mereka dengan فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًاwa yusqauna fīhā ka`sang kāna mizājuhā zanjabīlā17. Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas minuman yang campurannya adalah فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلْسَبِيلًاainan fīhā tusammā salsabīlā18. Yang didatangkan dari sebuah mata air surga yang dinamakan وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنثُورًاwa yaṭụfu alaihim wildānum mukhalladụn, iżā ra`aitahum ḥasibtahum lu`lu`am manṡụrā19. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًاwa iżā ra`aita ṡamma ra`aita na’īmaw wa mulkang kabīrā20. Dan apabila kamu melihat di sana surga, niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang ثِيَابُ سُندُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ ۖ وَحُلُّوٓا۟ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٍ وَسَقَىٰهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًاArab-Latin āliyahum ṡiyābu sundusin khuḍruw wa istabraquw wa ḥullū asāwira min fiḍḍah, wa saqāhum rabbuhum syarāban ṭahụrāArtinya 21. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang هَٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَآءً وَكَانَ سَعْيُكُم مَّشْكُورًاinna hāżā kāna lakum jazā`aw wa kāna sa’yukum masykụrā22. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri diberi balasan.إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ تَنزِيلًاinnā naḥnu nazzalnā alaikal-qur`āna tanzīlā23. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu hai Muhammad dengan لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ ءَاثِمًا أَوْ كَفُورًاfaṣbir liḥukmi rabbika wa lā tuṭi’ min-hum āṡiman au kafụrā24. Maka bersabarlah kamu untuk melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar ٱسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًاważkurisma rabbika bukrataw wa aṣīlā25. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan ٱلَّيْلِ فَٱسْجُدْ لَهُۥ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًاwa minal-laili fasjud lahụ wa sabbiḥ-hu lailan ṭawīlā26. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam هَٰٓؤُلَآءِ يُحِبُّونَ ٱلْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًاinna hā`ulā`i yuḥibbụnal-ājilata wa yażarụna warā`ahum yauman ṡaqīlā27. Sesungguhnya mereka orang kafir menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat hari akhirat.نَّحْنُ خَلَقْنَٰهُمْ وَشَدَدْنَآ أَسْرَهُمْ ۖ وَإِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ أَمْثَٰلَهُمْ تَبْدِيلًاnaḥnu khalaqnāhum wa syadadnā asrahum, wa iżā syi`nā baddalnā amṡālahum tabdīlā28. Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti mereka dengan orang-orang yang serupa dengan هَٰذِهِۦ تَذْكِرَةٌ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلًاinna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlā29. Sesungguhnya ayat-ayat ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya niscaya dia mengambil jalan kepada تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًاwa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna alīman ḥakīmā30. Dan kamu tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha مَن يَشَآءُ فِى رَحْمَتِهِۦ ۚ وَٱلظَّٰلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًۢاArab-Latin yudkhilu may yasyā`u fī raḥmatih, waẓ-ẓālimīna a’adda lahum ażāban alīmāArtinya 31. Dan memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya surga. Dan bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang ke-76 al-Insan, artinya Manusia, lengkap ayat 1-31. Surat ini mengingatkan manusia dengan asal usulnya dan hikmah dari penciptaannya serta arah tujuannya menuju dua negeri, menjelaskan tentang kenikmatan surga, untuk meneguhkan orang-orang yang beriman dan sebagai ajakan kepada orang-orang yang kafir. هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَٰنِ حِينٌ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًا Arab-Latin Hal atā 'alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrāArtinya Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Al-Qiyamah 40 ✵ Al-Insan 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Terkait Dengan Surat Al-Insan Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Insan Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan penting dari ayat ini. Ada sekumpulan penjabaran dari banyak ahli ilmu berkaitan kandungan surat Al-Insan ayat 1, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1. Telah berlalu waktu yang panjang atas manusia sebelum ruh ditiupkan padanya, di mana saat itu dia bukan merupakan sesuatu apa pun yang dapat disebut, dan tidak diketahui jejaknya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Telah berlalu pada diri manusia masa yang panjang, sebelumnya ia tidak ada, tidak pernah disebut.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1. Telah berlalu masa yang sangat panjang bagi alam semesta tanpa ada wujud manusia di dalamnya; yaitu ketika manusia belum diciptakan, sehingga mereka belum ada dan belum dikenal. Sedangkan kata tanya هل pada ayat ini digunakan sebagai penetapan dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنسٰنِ Bukankah telah datang atas manusia Yakni telah datang kepada manusia saat masih dalam diri bapak mereka, Adam. حِينٌ مِّنَ الدَّهْرِsatu waktu dari masa Terdapat pendapat mengatakan yakni empat puluh tahun sebelum ditiupkan ruh kepadanya, ia diciptakan dari tanah liat, kemudian dari tanah yang membatu dan kemudian dari tanah yang kering. لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًا sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Yakni sebelum ditiupkan nyawa kepadanya. Pendapat lain mengatakan yakni telah berlalu masa yang panjang sedangkan Adam sama sekali belum diciptakan dan belum disebut oleh makhluk manapun.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah1. Sudah pernah datang kepada manusia anak adam sebuah waktu di mana pada waktu itu segala sesuatu belum ada nama untuk menyebutnya. Dimana berawal dari setetes mani, kemudian menjadi segumpal darah, kemudian menjadi gumpalan daging, sehingga ditiupkan ruh, sampai bisa menjadi manusia yang sempurna. Fungsi hal yang bermakna apakah di sini adalah bermaksud mengungkapkan makna qad yang bermakna menegaskan kebenaran apa yang terjadi setelah itu📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahBukankah telah datang} telah berlalu {kepada manusia suatu waktu} waktu yang panjang {dari masa dimana belum ada sesuatu yang dapat disebutMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1. Dalam surat ini Allah menjelaskan kondisi di masa awal, pertengahan, dan akhir manusia. Allah menjelaskan bahwa manusia telah melewati masa yang panjang sebelum keberadaannya pada saat manusia belum ada, bahkan belum dikenal.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Insan ayat 1 1-2. Allah mengabarkan bahwasanya telah lalu penciptaan manusia dan yang pertama kali adalah Adam, yaitu pada waktu ia Adam masih berupa jasad mati tanpa ruh di dalamnya. Dikatakan Bahwasanya waktu menjadi jasad tanpa ruh adalah empat puluh tahun, baru kemudian ditiupkan ruh padanya. Allah menjelaskan bahwa penciptaan manusia adalah dari air manis laki-laki dan perempuan yang bercampur. Percampuran ini adalah yang kemudian berubah menjadi janin. Kemudian Allah mengujinya dengan dibebankannya syariat setelah sempurnanya proses tidur panjangnya di rahim; Dimana Allah menjadikannya berakal yang memiliki ciri khas mendengar dan melihat; Untuk mendengar hujjah dan bukti-bukti yang menunjukkan atas Sang Pencipta Allah. Pada surat ini dijelaskan proses penciptaan manusia yang mulia; Dimana Allah menciptakan Adam pertama kali, kemudian Allah ciptakan air mani yang menjadi cikal bakal diciptakannya seluruh manusia.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala berfirman memberitahukan tentang manusia, bahwa Dia mengadakannya setelah sebelumnya ia manusia sebagai sesuatu yang belum bisa disebut karena hina dan lemahnya. Syaikh As Sa’diy berkata, “Allah menyebutkan dalam surah yang mulia ini keadaan pertama manusia; awalnya, pertengahannya dan akhirnya. Allah menyebutkan bahwa telah berlalu atasnya masa yang panjang yaitu sebelum ia terwujud, sedangkan ia dalam keadaan tidak ada, bahkan tidak bisa disebut. Kemudian ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala hendak menciptakan manusia, Dia menciptakan bapak mereka, yaitu Adam dari tanah, kemudian menjadikan keturunannya secara berturut-turut dari mani yang bercampur, yakni air yang hina dan dipandang kotor.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Insan Ayat 1Surah ini diawali dengan peringatan kepada manusia tentang kehadirannya di pentas bumi sekaligus menjelaskan tentang tujuan penciptaannya. Bukankah, yaitu sungguh, pernah datang kepada manusia waktu dari masa yaitu sebelum ia diciptakan, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut' ketika itu manusia dalam ketiadaan, jangankan wujudnya, namanya pun belum ada. 2. Proses awal penciptaan manusia ditegaskan pada ayat ini. Sungguh, kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yaitu dari sperma laki-laki dan indung telur perempuan yang tujuan utamanya kami hendak mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan, karena itu kami jadikan dia mendengar dengan telinganya dan melihat dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah pelbagai penjelasan dari kalangan ulama terhadap makna dan arti surat Al-Insan ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Support perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Paling Sering Dikaji Baca ratusan materi yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat Al-Baqarah, Al-Kautsar, Yasin, Al-Mulk, Shad 54, Ar-Rahman. Termasuk Do’a Sholat Dhuha, Al-Ikhlas, Asmaul Husna, Al-Kahfi, Al-Waqi’ah, Ayat Kursi. Al-BaqarahAl-KautsarYasinAl-MulkShad 54Ar-RahmanDo’a Sholat DhuhaAl-IkhlasAsmaul HusnaAl-KahfiAl-Waqi’ahAyat Kursi Pencarian al infithar, qs al ahzab ayat 70, surat at taghabun, juz dalam al quran, surat alkafi Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Mention of the Qur'an's Revelation and the Command to be Patient and remember AllahAllah reminds His Messenger of how He blessed him by revealing the Magnificent Qur'an to لِحُكْمِ رَبِّكَTherefore be patient with constancy to the command of your Lord., meaning, `just as you have been honored by what has been revealed to you, then be patient with His decree and decision and know that He will handle your affairs in a good manner.'وَلاَ تُطِعْ مِنْهُمْ ءَاثِماً أَوْ كَفُوراًAnd obey neither a sinner Athim nor a disbeliever Kafur among them. meaning, `do not obey the disbelievers and the hypocrites if they wish to deter you from what has been revealed to you. Rather convey that which has been revealed to you from your Lord and put your trust in Allah, for verily, Allah will protect you from the people.' The Athim is the sinner in his deeds and the Kafur is the disbeliever in his اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلاً And remember the Name of your Lord every morning and afternoon. meaning, at the beginning of the day and at its الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيلاً And during the night, prostrate yourself to Him, and glorify Him a long night through. This is similar to Allah's statement,وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُودًا And in some parts of the night offer the Salah with it the Qur'an, as an additional prayer Tajhajjud for you. It may be that you Lord will raise you to Maqam Mahmud. 1779 Similarly, Allah also says,يأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ - قُمِ الَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً - نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً - أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلاً O you wrapped! Stand all night, except a little. Half of it or a little less than that, or a little more. And recite the Qur'an Tartil. 731-4The Censure of Love for the World and informing about the Day of the Final ReturnAllah reprimands the disbelievers and those similar to them who love the world and are devoted and dedicated to it, who put the abode of the Hereafter behind them in disregard. He says;إِنَّ هَـؤُلاَءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمْ يَوْماً ثَقِيلاً Verily, these love the present life of this world, and put behind them a heavy Day. meaning, the Day of Judgement. Then Allah says,نَّحْنُ خَلَقْنَـهُمْ وَشَدَدْنَآ أَسْرَهُمْIt is We Who created them, and We have made them of strong build. Ibn `Abbas, Mujahid and others have said, "This means their creation."وَإِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ أَمْثَـلَهُمْ تَبْدِيلاًAnd when We will, We can replace them with others like them with a complete replacement. meaning, `when We wish, We will resurrect them on the Day of Judgement and change them, repeating their creation in a new form.' Here the beginning of their creation is a proof for the repetition of their creation. Ibn Zayd and Ibn Jarir both said,وَإِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ أَمْثَـلَهُمْ تَبْدِيلاًAnd when We will, We can replace them with others like them with a complete replacement. "This means, if We wish We can bring another group of people besides them in their place." This is like Allah's statement,إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ بِـاخَرِينَ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى ذلِكَ قَدِيراً If He wills, He can take you away, O people, and bring others. And Allah is capable over that. 4133 This is also like His statement,إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُـمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ If He wills, He can remove you and bring a new creation! And for Allah that is not hard or difficult. 1419-20The Qur'an is a Reminder, and Guidance comes from the Help of AllahAllah then says,إِنَّ هَـذِهِ تَذْكِرَةٌVerily, this is an admonition, meaning, this Surah is a شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلاًso whosoever wills, let him take a path to his Lord. meaning, a path and a way. This means, whoever wishes to be guided by the Qur'an. This is similar to Allah's statement,وَمَاذَا عَلَيْهِمْ لَوْ ءَامَنُواْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الاٌّخِرِAnd what loss have they if they had believed in Allah and in the Last Day. 439 Then Allah says,وَمَا تَشَآءُونَ إِلاَّ أَن يَشَآءَ اللَّهُBut you cannot will, unless Allah wills. meaning, no one is able to guide himself, enter into faith or bring about any benefit for himself,إِلاَّ أَن يَشَآءَ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيماً حَكِيماًUnless Allah wills. Verily, Allah is Ever All-Knowing, All-Wise. meaning, He is Most Knowledgeable of who deserves to be guided. So, He makes guidance easy for him and He predestines for him that which will be a cause for it. However, whoever deserves misguidance, He averts guidance from him. Unto Him belongs the most excellent wisdom and the most irrefutable argument. Thus, He says,إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيماً حَكِيماًVerily, Allah is Ever All-Knowing, All-Wise. Then He says,يُدْخِلُ مَن يَشَآءُ فِى رَحْمَتِهِ وَالظَّـلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً He will admit to His mercy whom He wills and as for the wrongdoers - He has prepared a painful torment. meaning, He guides whomever He wishes and He leads astray whomever He wishes. Whoever He guides, there is no one who can lead him astray; and whoever He leads astray, there is no one who can guide him. This is the end of the Tafsir of Surat Al-Insan. And all praise and thanks are due to Allah.

tafsir surat al insan