Bagiantengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
Viewsoal BIO 123 at Padang State University. DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN PADANG TIMUR UJIAN SEMESTER II SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2017-2018 LEMBARAN
Talempong Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do). Kolintang. Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan
Iniadalah koleksi gong kecil (kadang-kadang disebut ceret atau pot) ditempatkan secara horizontal ke string dalam bingkai kayu (rancak), baik satu atau dua baris lebar. Semua ceret memiliki bos pusat, tetapi di sekelilingnya yang bernada rendah memiliki kepala datar, sedangkan yang lebih tinggi memiliki melengkung satu.
AlatMusik Tradisional Jawa Tengah - Provinsi Jawa Tengah adalah sebuah Provinsi yang terletak di pulau jawa. Ibu kota pulau jawa tengah adalah semarang. Provinsi ini adalah Provinsi yang berbatasan dengan Provinsi jawa barat sebelah barat,samudra Hindia. Alat music dari jawa tengah ini sudah terkenal sampai ke seluruh dunia antara alat music tersebut adalah: Bonang,Gambang,Gamelan,Demug
Vay Nhanh Fast Money. Mengenal alat musik tradisional talempong pacik โ Atraksi Talempong Pacik tercatat dalam rekor MURI Musium Rekor Indonesia saat pembukaan Festival Pesona Minangkabau FPM Tahun 2019 yang digelar di Istano Basa Pagaruyung, Rabu lalu 4/12/19. Atraksi ini dipertunjukkan oleh anak SD, SMP dan sanggar seni sehingga menghasilkan nada yang unik di telinga. Anak sekolah memainkan alat musik tradisional Talempong Pacik Sebenaranya ada dua jenis talempong, yaitu talempong pacik dan talempong duduak melodis. Beda keduanya letak atau posisi talempong saat pacik dipegang dengan tangan sedangkan talempong melodis diletakkan pada rel atau bantalannya. Apa itu talempong pacik?Talempong pacik terdiri dari dua kata, talempongโ dan pacikโ. Talempong adalah adalah alat musik tradisional Minangkabau yang dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan stik kayu. Pacik dalam bahasa Indonesia berarti Talempong pacik adalah alat musik yang dibunyikan dengan cara dipegang dan dipukul. Talempong pacik dimainkan dengan cara dijinjing dengan tangan kiri dan dipukul dengan stik menggunakan tangan kanan. Ibu jari tangan kiri memegang talempong bagian atas, sedangkan, sedangkan jari telunjuk berguna untuk membatasi perantara antara kedua bawah dipegang oleh 3 jari, yaitu jari kelingking, jari manis dan jari tengah. Talempong bagian atas bernada rendah, dan bagian posisi bawah bernada tinggi. Dikutip dari ensiklopedi Jakarta, talempong terbuat dari bahan campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Berdasarkan sumber bunyi, talempong termasuk alat musik idiophone. Alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari badan alat musik itu berdasar kelompok musik maka talempong termasuk alat musik perkusi. Dimainkan dengan cara dipukul dengan alat lain yaitu stik yang terbuat dari kayu.***
๏ปฟ- Alat musik talempong merupakan sebuah alat musik khas yang berasal dari Suku Minangkabau. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipukul. Biasanya, talempong terbuat dari kuningan, namun ada juga yang terbuat dari kayu dan batu. Ingin tahu lebih jauh mengenai alat musik talempong ini? Apa saja fungsi dari alat musik ini? Serta bagaimana cara mebuatnya dan cara bermainnya? Simak ulasannya berikut ini, yang diragkum dari berbagai sumber. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut. Baca JugaJarang Diketahui Orang, Ini 10 Alat Musik Maluku yang Tak Kalah Populer Alat musik talempong memiliki panjang yang bervariasi antara 25 hingga 35 cm. Menurut jenisnya, alat musik talempong dibagi kedalam dua macam, yakni talempong melodis duduak atau duduk dan pacik pegang, biasanya sambil berdiri dan berjalan. Talempong melodis bisa dimainkan dengan berbagai varian nada, diletakkan secara berbaris memanjang di atas 2 bantangan tali atau rel atau rancakan, sehingga ketika dipukul maka talempong melodis akan sedikit melambung ke atas. Sementara untuk talempong pacik pasa saat memainkannya menggunakan teknik interlocking, yakni teknik memainkan nada atau ritme bersaut โ saut antara dua instrument atau lebih. Talempong jenis ini memiliki 5 buah nada dasar, yaitu sol, do, mi, re, dan fa. Dan hanya dimainkan oleh 3 orang. Adapun fungsi dari alat musik talempong diantaranya, sebagai alat musik pengiring saat acara upacara pengangkatan penghulu dan pesta perkawinan, pengiring tari, perarakan penghulu baru, menaiki tumah baru, pesta panen raya, acara pertunjukkan randai, acara gotong royong, upacara sunar Rasul, acara sabik โ iriak, penyambutan tamu nagari, dan acara tujuh belasan. Baca Juga5 Jenis Alat Musik Jawa Barat, Salah Satunya Ada yang Sudah Mendunia Apabila ingin membuat sebuah talempong, diharuskan membuat lilinnya terlebih dahulu. Untuk membuat talempong lilin, diperlukan sebuah alat cetakan yang mirip serupa dengan bentuk talempong yaitu cetakan talempong yang terbuat dari logam kuningan dengan tujuan mempermudah pembuatan talempong lilin.
Talempong merupakan salah satu alat musik tradisional berasal dari kebudayaan masyarakat Minangkabau. Alat musik ini termasuk ke dalam jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul pada bagian yang menonjol dengan makai tongkat pemukul. Talempong kerap dipakai di dalam acara-acara yang digelar oleh masyarakat Minangkabau, seperti halnya pesta penyambutan tamu istimewa dan juga acara hajatan pernikahan. Dahulu alat musik Talempong dimainkan tidak berdasarkan notasi nada tetapi lebih memperioritasan keharmonisan suara atau bunyi yang dihasilkan, hal ini dikarena para pemain Talempong zaman dahulu tidak mengenal sama sekali notasi nada seperti halnya nada "do,re,mi,fa,sol,la,si,do". Tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini para pemain musik Talempong memainkankan talempong memakai notasi nada. Talempong banyak tersebar di daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Keberadaan alat musik Talempong di daerah Minangkabau di duga telah ada sejak zaman dahulu. Nah seperti seperti apakah teknik dan cara memainkan alat musik Talempong khas minangkabau? berikut ini penjelasannya. Cara Memainkan Alat Musik Talempong Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bhawa alat musik talempong ini dimainkan dengan cara dipukul dan tentunya sesuai nada yang diinginkan. Kombinasi antara kecepatan dan juga ketepatan pukulan menjadi kunci didalam menghasilkan nada yang sangat harmonis. Bagian yang harus dipukul yaitu pada bagian tonjolannya. Pukulan tongkat kayu dapat membuat tubuh Talempong tersebut bergetar serta berdengung sampai menghasilkan suara. Irama yang dimainkan biasanya sesuai dengan kebutuhan lagu. Selain dapat dimainkan dalam irama atau tempo lambat, alat musik Talempong juga bisa dimainkan dengan irama atau Tempo yang cepat. Tetapi kecepatan tersebut tentunya tergantung dari kemampuan para pemain musik di dalam mengendalikan ketepatan pukulan. Tongkat pukul yang dipakai untuk memukul alat musik Talempong umumnya terbuat dari bahan dasar kayu biasa. Bagian ujung tongkat biasanya diberi karet atau dilapisi oleh kain, hal tersebut dilakukan supaya alat musik Talempong tidak cepat rusak dan bunyi atau suara yang dihasilkan akan jernih. Benturan secara langsung antara tongkat kayu dengan alat musik talempong bisa menurunkan kualitas bunyi atau suara dengungan yang dihasilkan, oleh sebab itu tongkat kayu biasanya diberi pelapis seperti halnya dari karet atau kain. Di dalam sebuah acara, umumnya Talempong tidak dimainkan secara sendiri atau tunggal, melainkan akan dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya, seperti halnya alat musik Akordeon, Saluang dan Serunai. Teknik Memainkan Talempong Teknik dalam memainkan alat musik Talempong secara umum terbagi menjadi dua cara, yaitu teknik Tradisional dan juga Teknik Modern. Teknik Tradisional Teknik Tradisional Di dalam teknik tradisional, para pemukul Talempong umumnya berjumlah lebih dari 3 pemain, dengan masing-masing pemukul memainkan 2 buah alat musik Talempong. Kedua buah talempong ini disusun secara vertikal serta digenggam memakai tangan kiri, sedangkan untuk tangan kanannya bertugas untuk memukul alat musik Talempong memakai tongkat pemukul. Teknik Modern Teknik Modern Dalam teknik modern, alat musik talempong akan disusun diatas rak secara horizontal. Para pemain musik memukul alat musik Talempong sesuai bunyi atau nada yang inginkan. Jumlah untuk pemukul Talempong didalam teknik modern ini umumnya hanya 1 orang per-raknya dengan jangkauan nada 1 tangga nada atau lebih. Notasi yang Dihasilkan Talempong Notasi yang biasa dihasilkan oleh alat musik Talempong secara keseluruhan tergantung dari jumlah alat musik Talempong yang dipakai. Secara umum, jumlah alat musik Talempong yang dipakai yaitu berkisar antara 8, 16, atau 20 buah disetiap raknya. Talempong dengan 8 Buah akan menghasilkan nada " C,D,E,F,G,A,B,C' ". Untuk alat musik talempong 16 buah akan menghasilkan nada " B, A, G, D, F, G, A,D, C, D, E, F, G, A, B, C ". Sedangkan untuk talempong dengan 20 Buah akan menghasilkan nada "A, B, A, G, D, F, G, A, Cโ, Eโ, C, C, D, E, F, G, A, B, Cโ dan Dโ ".
- Alat musik talempong berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Talempong biasanya dimainkan dalam acara adat di Minangkabau. Alat musik ini merupakan pelengkap dalam berbagai acara talempong mampu menghidupkan suasana arak-arakan dalam penyambutan tamu. Suaranya nyaring dan terdengar dominan memberikan ciri khas kebudayaan Minangkabau. Cara Memainkan Talempong Talempong dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu kecil stick. Sepertihalnya alat musik lain. talempong dimainkan dengan teknik khusus. Ada dua teknik dalam memainkan talempong 1. Teknik tradisional interlocking Seperangkat talempong dimainkan oleh tiga orang. Setiap pemain memainkan dua buah talempong yang dipegang dengan tangan kiri secara vertikal, atas dan bawah. Baca juga Talempong, Menyambut Rindu Perantau Minangkabau Cara memegang kedua alat musik ini adalah, yang di atas dijepit menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan yang di bawah digantungkan pada jari tengah, manis, dan kelingking. Jari telunjuk menjadi pemisah antara kedua talempong. Cara memegang tersebut mempengaruhi suara yang dihasilkan, suara talempong menjadi nyaring. Sedangkan, tangan kanan berfungsi memegang dan memukul stik ke Talempong. 2. Teknik Modern Talempong diletakkan di atas rel atau rancakan/tempat gamelan. Talempong dipukul di atas dengan stik pemukul di atas rancakan. Bentuk Talempong Talempong memiliki bentuk bundar berdiameter sekitar 17 cm - 18 cm. Ukuranya berbeda antara bagian atas dan bawah. Bagian atas sedikit lebih besar dibandingkan bagian bawah. Baca juga Asal-usul dan Budaya Matrilineal Suku Minangkabau Bagian atas talempong memiliki bulatan yang lebih kecil seperti kepala talempong, sedangkan di bagian bawahnya dibuat berlubang. Talempong dibuat dari campuran tembaga, timah putih, dan besi putih. Kualiltas yang paling baik adalah talempong yang banyak mengandung unsur tembaga dalam campurannya. Ukuran standar Talempong Minangkabau, yaitu Tinggi 8,5 cm -9,4 cm Garis tengah 17 cm- 18 cm Tinggi dinding 5-6 cm Garis tengah bawah 16,5 cm - 17 cm Garis tengah pencu 2 m - 2,5 cm Ketebalan alat 3 mm- 4 mm Suara Talempong Ada dua jenis talempong, yaitu talempong melodis talempong duduak dan talempong melodis diletakkan di atas rel atau rancakan lalu dipukul menggunakan stik. ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA Foto dirilis Jumat 17/4/2020, memperlihatkan talempong yang sudah selesai dipoles hingga mengkilap dan siap dipasarkan, di Desa Nagari, Sungai Puar, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sejumlah bengkel usaha pembuatan talempong di Desa Nagari, Sungai Puar, masih bertahan di tengah perkembangan gaya hidup modern. Talempong pacik terdiri lima nada dasar yang dimainkan oleh tiga orang pemain. Nada dasar "sol" dimainkan orang pertama dengan unit "talempong jantan". Baca juga Plakat Panjang, Larangan Peperangan di Minangkabau Orang kedua memainkan nada dasar "do" dan mi dengan unit "talempong pengawinan". Kemudian, orang ketiga memainkan nada dasar "re" dan "fa" dengan unit talempong batino. Talempong pacik dimainkan dengan teknik tradisional, talempong yang bernada rendah berada di atas dan nada tinggi berada di bawah. Irama Nada Talempong Supaya menghasilkan nada yang berirama, talempong dimainkan secara bertahap dimulai dari talempong jantan, talempong pengawinan, dan talempong batino. Talempong jantan sebagai pembuka permainan musik memainkan motif tertentu yang berulang dan bertempo tetap. Baca juga 6 Fakta Menarik Suku Minangkabau, dari Tradisi Merantau hingga Warisan Diturunkan pada Anak Perempuan Setelah itu, talempong pengawinan masuk, dapat dengan "up-beat" tetapi tetap berpedoman pada motif dan tempo permainan jantan. Di sisi lain, talempong pengawinan memiliki motif yang berbeda dengan talempong jantan. Setelah permainan talempong jantan dan pengawinan stabil, talempong betino memulai permainan secara up-beat dengan berpedoman pada tempo permainan dua talempong sebelumnya. Permainan ketiga talempong akan saling mengisi sehingga akan membentuk sebuah irama. Fungsi Talempong Talempong, baik melodis atau pacik, kerap ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial masyarakat Minangkabau. Berbagai acara adat di Minangkabau, seperti batagak panghulu, perarakan penghulu baru, perkawinan, sabik-iriak, gotong royong, penyambutan tamu nagari, tujuh belasan, pertunjukan randai, dan tari-tarian tradisional. Baca juga Tari Piring dari Minangkabau, Persembahan untuk Para Dewa Saat ini pemain telempong pacik mulai langka. Rata-rata, talempong pacik dimainkan oleh orang tua yang mahir memainkannya. Sedangkan, talempong melodis lebih banyak generasi penerusnya. Sumber dan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Di Minangkabau alat musik talempong sudah lama dikenal dan bahkan sudah menunjukkan identitas daerah, hal ini diperkirakan karena pelaksanaan penampilannya selalu dikaitkan dengan berbagai upacara adat. Peribahasa Minangkabau mengatakan baagueng batalempong, bapupuik batang padi mengungkapkan bahwa musik talempong sudah menjadi bagian dari upacara adat. Sejauh pengamatan penulis, sekarang ini boleh dikatakan hampir seluruh daerah di Minangkabau mempunyai alat musik talempong yang sewaktu-waktu siap untuk dipakai dan ditampilkan. Secara umum talempong di Minangkabau dapat dimainkan dengan dua cara, yaitu Talempong yang dipegang, biasa disebut Talempong Pacik. Memainkan Talempong Pacik ini dilakukan oleh 3 orang pemain yang masing-masingnya memegang sebanyak 2 buah talempong dengan tangan kiri dan dipukul dengan tangan kanan. Talempong yang dipegang dengan tangan kiri tersebut berada dalam posisi vertikal; Talempong yang sebelah atas dijepit dengan empu jari dan telunjuk, Talempong yang sebelah bawah digantungkan pada jari manis dan kelingking, sedang jari malang berfungsi sebagai pemisah antara kedua talempong itu agar tidak bersentuhan, dengan demikian nada-nada yang dihasilkannya akan menjadi nyaring. Ketiga pasang talempong yang dimainkan oleh 3 orang pemain itu dinamakan dengan Labuan berasal dari kata leburan, dan masing-masing dari Labuan itu mempunyai namanya sendiri-sendiri pula, yaitu Labuan Anak, Labuan Induek, Labuan Paningkah. Ketiga Labuan ini akan bermain dalam satu komposisi musik talempong yang utuh dalam suatu ungkapan Interlocking. Cara memainkan Talempong Pacik adalah sebagai berikut Mula-mula motif lagu dimainkan oleh Labuan Anak Kemudian diikuti oleh Labuan Induek. Labuan Induek boleh memulai sesukanya asal saja jatuh temponnya tepat pada bagian yang telah ditentukan dengan berpedoman pada motif yang dimainkan oleh Labuan Anak. Setelah Labuan Anak dengan Labuan Induek bermain stabil, barulah Labuan Paningkah memulai pula permainannya, tetapi tetap berpedoman padda irama dari Labuan Anak dan Induek. Masuknya Labuan Paningkah ini akan menambah semarak dan lebih bervariasi bunyi musik Talempong Pacik. Kemudian sebagai musik pendukungnya agar lebih semarak, orkes tersebut ditambah dengan bunyi pukulan gendang dan pupuik batang padi atau serunai. Salah satu ciri khas dari permainan Talempong Pacik adalah susunannya yang kadang-kadang disesuaikan dengan irama lagu yang dimainkan, artinya nada-nada Talempong tersebut pada tiap-tiap Labuannya tidak tetap pada semua irama, tetapi bila diperlukan harus ditukar pasangannya sesuai dengan lagu yang dimainkan. Adalah Talempong yang diletakkan diatas Rea atau standard, berukuran rendah sehingga dapat dimainkan sambil bersimpuh diatas tikar, Talempong ini biasa disebut dengan Talempong Duduek Talempong Duduk. Untuk memainkan Talempong Duduk cukup dimainkan oleh 2 orang pemain saja, satu orang memainkan motif dan yang satu orang lagi memainkan Paningkah. Untuk membantu agar lebih semarak ditambah dengan pukulan gendang serta bunyi puput batang padi atau serunai. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Ridwan bahwa dahulu alat musik Talempong Duduk terdapat dimana-mana; setiap rumah gadang rumah adat memiliki seperangkat Talempong Duduk, gunanya untuk dimainkan anak-anak gadis sebagai pengisi waktu senggang karena mereka tidak diizinkan keluar rumah dengan leluasa. Sekarang Talempong Duduk tidak didapati lagi di rumah-rumah adat tersebut, bahkan di Sungai Puar, terkecuali pada daerah pinggiran seperti di desa-desa sekitar Talang Maur Kabupaten 50 Koto dan desa Unggan Kabupaten Sawah lunto Sijunjung. Dewasa ini Talempong Paciklah yang berkembang dimana-mana, karena Talempong Pacik tersebut lebih praktis untuk dibawa-bawa, tambahan pula perhatian anak-anak gadis Minangkabau terhadap alat musik Talempong Duduk boleh dikatakan sudah hilang. Untuk memainkan musik Talempong, baik Talempong Pacik maupun Talempong Duduk diperlukan sebuah group dengan jumlah pemainnya minimal 3 orang dan ada kalanya sampai 12 orang, untuk Talempong Duduk biasanya dimainkan oleh 3 orang pemain saja, yakni 2 orang pemain Talempong dan satu orang pemain gendang, sedang untuk Talempong Pacik diperlukan pemain lebih banyak, biasanya terdiri dari 3 orang pemain Talempong, 1 orang pemain gendang, ditambah dengan 1 orang pemain puput ataupun serunai. Dilihat dari sudut musiknya, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan, yaitu Bahwa rangkaian nada-nada yang dilahirkan oleh musik Talempong tersebut tidak berbentuk sebuah melodi, tetapi mengungkapkan sebuah Interlocking yang baik dan seronok dari masing-masing Labuan, Interlocking tersebut merupakan sebuah ungkapan dari lagu-lagu berupa irama yang saling isi mengisi antara Labuan anak, induek dan paningkah dalam satu kesatuan irama yang diulang-ulang. Kecekatan atau kemahiran bervariasai dari permainan Labuan Paningkah dalam menghubungkan irama dari Labuan Anak dan Induek, sehingga melahirkan bentuk irama yang cerah, hal inilah yang menentukan kualitas dari permainan musik Talempong, variasi dari Labuan Paningkah tersebut di Minangkabau dinamakan dengan Garitiek. Dalam penilaian bermutu atau tidaknya permainan sebuah group Talempong, masyarakat di desa-desa akan memperhatikan siapa dulu tukang Garitieknya atau pemain dari Labuan Paningkah, kalau pemain dari Labuan Paningkah ini seorang yang sudah dikenal dengan variasi permainannya, maka para pendengar akan merasa puas dengan penampilan dari group Talempong tersebut. Pupuik batang padi atau Serunai dengan warna nada yang khas membawakan sebuah melodi tersendiri sehingga membuat alat musik ini menjadi dominan dalam permainan musik sebuah group Talempong. Kehadiran Pupuik/Serunai ini menjadikan irama Talempong begerser ketempat kedua dan berfungsi sebagai latar belakang yang tidak terpisahkan dari melodi pupuik/serunai. Kemudian akan terlihat adanya sebuah kerjasama yang baik antara kedua jenis alat musik ini, yang kadang-kadang pupuik/serunai seolah memberi kesempatan kepada Talempong untuk muncul, maka disaat itu Interlocking Talempong pun bermainn asyiknya. Keunikan lain yang ditemukan dari kedua jenis alat musik ini ialah bahwa kedua jenis alat musik tersebut tidak berangkat dari nada dasar yang sama; nada-nada Talempong mempunyai nada-nada dasar tersendiri yang non-diatonis, sedang nada-nada dasar pupuik/serunai sudah mendekati nada-nada diatonis, namun musik tersebut bisa menampilkan suatu permainan yang utuh dalam satu kesatuan irama. Apabila pupuik berhenti memainkan melodinya, muncul kembali dominasi Interlocking Talempong. Suatu ketika Interlocking tersebut mencapai klimaksnya yang sangat menarik bagi para pemain maupun pendengar, saat itu pendengar pun akan menyambut dengan sorak sorainya. Kejadian seperti ini di Minangkabau dinamakan dengan Bakacimang. Gambar 22 Cara memegang talempong pacik Gambar 23 Cara memainkan talempong pacik posisi duduk Gambar 25 Cara memainkan talempong duduak posisi duduk Gambar 26 Cara memainkan talempong duduak posisi berdiri
talempong yang bernada rendah disebut